Pemertahanan Bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo
Abstract
Bahasa Bajo adalah satu di antara bahasa daerah yang ada di Provinsi Gorontalo khususnya yang terdapat di Desa Bajo Kec. Tilamuta Kab. Boalemo. Umum mata pencaharian Suku Bajo adalah nelayan tradisional. Suku Bajo pun mulai memiliki mata pencaharian bukan hanya sebagai nelayan, banyak di antara mereka yang profesi seperti guru, pedagang, petugas kesehatan, pegawai pemerintahan, dan lain lain. Dengan beragam profesi ini, berdampak pada penggunaan beragam bahasa pada masyarakat suku Bajo, namun penutur bahasa Bajo tetap memperlihatkan sikap positif sebagai upaya dalam pemertahanan bahasa Bajo. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pemertahanan bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa Bajo melalui sikap bahasa penutur bahasa Bajo di Desa Bajo Kec. Tilamuta Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan wawancara. Data hasil penelitian yang diperoleh dari angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian terkait penggunaan bahasa oleh masyarakat di desa Bajo, ditemukan bahwa masyarakat setempat lebih dominan menggunakan bahasa Bajo, hal ini karena masyarakat di desa Bajo tersebut mayoritas berlatar belakang suku Bajo, dibandingkan dengan suku Gorontalo atau suku lainya yang sangat minoritas di desa tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa yang lebih dominan digunakan oleh masyarakat di desa tersebut adalah bahasa Bajo (bahasa mayoritas). Penggunaan bahasa Bajo ditunjukkan melalu sikap masyarakat di Desa Bajo masih memiliki sikap positif. Hal ini ditandai oleh sejumlah ciri-ciri dari sikap bahasa, antara lain pemilihan, penggunaan dan pemertahanan bahasa. Selain itu, bahasa Bajo ini sangat mendominasi sehingga mengakibatkan adanya pergeseran bahasa daerah lainnya. Adanya pergeseran bahasa daerah lainnya mengindikasi pada adanya pemertahanan bahasa Bajo di Desa Bajo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aslinda dan Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT. Revika Aditama.
Chaer, Abdul dan Leonel Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Leonel Agustina. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Leonel Agustina.2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. Oxford: Basil Blackwell.
Fasold, Ralph. 2001. The Sociolinguistics of Society. Oxford: Basil Blackwell.
Garvin, P.L. & Mathiot, M. 1968. The Urbanization of the Guarani Language: A Problem in Language and Culture. In Readings in the Sociology of Language (pp. 365-374).
https://doi.org/10.1515/9783110805376.365
Hoffman, C. 1991. An Introduction to Bilingualism. London:Longman.
Holmes, Janet. 1993. An Introduction to Sociolinguistics. New York: Longman.
Istianingrum, Rika. 2015. Degradasi Bahasa Dayak Kenyah. Jurnal Stilistika. 8(2).
https://doi.org/10.26740/parama.v2i1.1505
Jendra, M. I. I. 2012. Sosiolinguistics the Study of Scienties Language. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kartomihardjo, S. 1988. Bahasa Cermin Budaya dan Masyarakat. Jakarta: Depdikbud.
Karsana , Deni. 2009. Kesetiaan Berbahasa Etnik Sunda di Daerah Istimewa. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Lambert, W. E. A. 1967. Social Psichology Of Bilingualism. Journal Of Social Issues 23
https://doi.org/10.1111/j.1540-4560.1967.tb00578.x
Maemunah, Emma. 2017. Pemakaian Bahasa Jawa Keluarga Muda di Eks Karesidenan Semarang. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Jalabahasa. 13(1)
Malabar, Sayama. 2012. Penggunaan Bahasa Transmigran Jawa di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Humaniora, Vol. 24, No. 3 Okotber 2012.: 279-291.
Malabar, Sayama. 2014. Eksistensi Bahasa Daerah (Gorontalo) dan Upaya Pelestariannya sebagai Wujud Ketahanan Budaya. Makalah disampaikan pada Seminar Bahasa dan Lokakarya Lembaga Adat pada tanggal 17-20 Agustus 2014 di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah , Jakarta.
Malabar, Sayama.2015. Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing.
Moeliono, Anton M. 1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Nugroho, Hasan. 2017. Pemertahanan Bahasa sebagai Strategi Komunikasi pada Kegiatan Tutorial (Pembelajaran BIPA Kelas Pemula). Jurnal Wacana. 1(1)
Padmadewi, Ni Nyoman, dkk. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pateda, Mansuer. 1990. Linguistik Sebagai Pengantar. Bandung: Angkasa.
Riska, dkk. 2021. Sikap Bahasa Siswa Tanete Riaja terhadap Bahasa Bugis. PANRITA: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya, 2(1) Februari 2021.
Rianto, Sugeng dan Wagiati. (2016). Pemertahanan Bahasa Sunda oleh Mahasiswa yang Berbahasa Pertama Sunda. Jurnal Metalingua. 14(2).
Sahril. 2016. Pemertahanan Bahasa Ibu di Grup WA. Jurnal Ranah 5(1): 43-52.
https://doi.org/10.26499/rnh.v5i1.37
Samsuri. 1983. Analisis Bahasa. Jakarta: PT. Erlangga.
Suandi, I. N. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarsono. 1993. Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali. Disertasi Universitas Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.
Sumarsono dan Partana, Paina. 2002. Sosiolinguistik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumarsono. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Triandis, Harry C. 1971. Attitude and Attitude Change. Toronto: John Willey & Sons.
Wardhaugh, R. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell.
DOI: https://doi.org/10.26499/salingka.v19i1.717
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 SALINGKA
Salingka publish by Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Office: Simpang Alai, Cupak Tangah Pauh Limo, Padang 25162,