MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA DALAM PERSPEKTIF INTERKULTURALISME

Daratullaila Nasri, Muchlis Awwali

Abstract


Merantau Ke Deli merupakan salah satu kisah yang mengangkat persoalan antaretnik yang ada di Indonesia. Munculnya sebuah kebudayaan baru di antaranya bisa disebabkan terjadinya kontak antarbudaya. Kontak antarbudaya ini pun adakalanya diterima oleh suatu kebudayaan dan tidak jarang juga ditolak. Tulisan ini bertujuan menjawab pertanyaan mengapa sebuah budaya bisa diterima atau ditolak dalam suatu masyarakat? Untuk mengetahui hal tersebut digunakan pendekatan interkulturalisme. Pendekatan ini (interkulturalisme) dalam karya sastra menfokuskan kajiannya pada berbagai asal budaya yang berbeda dipahami, dinilai, diterima, atau dikeluarkan (ditolak) dalam satu perspektif dan tindakan budaya tertentu. Melalui tulisan ini dapat dibuktikan bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dapat mempersatukan budaya yang berbeda. Selain itu, tradisi juga merupakan unsur kebudayaan yang dapat menolak dan menerima kebudayaan lain. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan budaya antaretnik memperlihatkan keberagaman dan kekayaan budaya yang hidup di Indonesia. Perbedaan antarbudaya tidak hanya dapat memisahkan, tetapi juga dapat mempersatukan pemilik kebudayaan tersebut.

Keywords


Interkulturalisme, agama, dan tradisi

Full Text:

PDF

References


Azwar, T. Keizerina Devi. 2004. “Poenale

Sanctie Studi Tentang Globalisasi

Ekonomi dan Perubahan Hukum di

Sumatera Timur (1870—1950)”. Medan:

Program Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara.

Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi

Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

Endraswara, Suwardi. 2006. Falsafal Hidup

Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Hamka. 1977. Merantau ke Deli. Jakarta:

Bulan Bintang.

Naim, Mochtar. 1984. Merantau Pola Migrasi

Suku Minangkabau.Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Navis, A.A. 1984. Alam Terkembang Jadi

Guru: Adat dan Kebudayaan

Minangkabau. Jakarta: Grafiti Pers.

Pariaman, H.H.B. Saanin Dt. Tan. 1989.

“Kepribadian Orang Minangkabau dan

Psikopatologinya” dalam M.A.W.

Brouwer et.al. (ed.) Kepribadian dan

Perubahannya. Jakarta: Gramedia.

Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode,

dan Teknik Penelitian Sastra: dari

Strukturalisme hingga Postruksturalisme

Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sahid, Nur. 2000. “Catatan Pendahuluan:

Proses Dialog Budaya Tak Kunjung

Padam dalam Teater Kita” dalam (Ed.)

Nur Sahid. Interkulturalisme (dalam)

Teater. Yogyakarta: Yayasan Untuk

Indonesia.

Salam, Aprinus, Hendry Chambert-Loir, dan

M. Haji Saleh (Ed). 2011. Jejak Sastra

dan Budaya. Yogyakarta: Elmatera dan

Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Gadjah Mada

Syarifuddin, Amir. 1984. Pelaksanaan Hukum

Kewarisan Islam dalam Lingkungan

Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung

Agung.

Sztompka, Piçtr. 2010. Sosiologi Perubahan

Sosial. Jakarta: Prenada.

Teeuw, A. 1991. Membaca dan Menilai

Sastra. Jakarta: Gramedia.

Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi Antarbudaya.

Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.26499/salingka.v11i01.7

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 SALINGKA

Salingka publish by Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 Creative Commons License

Office: Simpang Alai, Cupak Tangah Pauh Limo, Padang 25162,

 

View My Stats