MASALAH SOSIAL DALAM GEGURITAN JAPATUAN: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra (Social Problem in Geguritan Japatuan (a Traditional Balinese Poetry), a Study of Sociology of Literature)

Cokorda Istri Sukrawati

Abstract


This writing aims at describing the social problem occurring in one of the Balinese Traditional works entitled “Geguritan Japatuan”by sociology of literature approach. Data source was taken purposively, that is geguritan (traditional poetry) which consists of social  problem. The method used in collecting data was literature review since the data was written data. Then the data was analyzed by using descriptive method that analyzed Geguritan Japatuan. Based on the analysis, the most social problem in the “Geguritan  Japatuan” is the problem related with the custom, leteh and cuntaka. The infraction of the custom in term of leteh and cuntaka was finally solved by consensus.  The custom in Balinese society is mostly Bali Hindu.

Keywords


geguritan japatuan, social problem, custom, and sociology of literature.

Full Text:

Pdf

References


Agastia, IBG. 1980. “Geguritan sebuah bentuk

Karya Sastra”. Makalah dalam Sarasehan

Sastra Derah, Pesta Kesenian Bali ke-2.

___________. 1985. “Jenis-Jenis Naskah

Bali”, dalam Keadaan dan

Perkembangan Bahasa, Sastra, Etika,

Tatakrama, Seni Pertunjukan Jawa, Bali,

dan Sunda. Editor: Soedarsono.

Yogyakarta: Proyek Penelitian dan

pengkajian Kebudayaan Nusantara.

___________, dkk. 1988. Terjemahan dan

pengungkapan Latar Belakang Isi dan

Nilai Budaya Naskah Japatuan. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Proyek Penelitian dan Pengkajian

Kebudayaan Nusantara.

Anom, Ida Bagus. 2001. Cuntaka lan

Durmanggala. Denpasar: CV Kayumas

Agung.

Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman

Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa.

Hoed, Benny H. 2003. “Strukturalisme De

Saussure di Prancis dan

Perkembangannya”, dalam Prancis dan

Kita. Jakarta, Strukturalisme, Sejarah,

Politik, Film dan Bahasa. Wedatama

Widya Sastra.

Jelantik, I Gusti Ngurah, dkk. 1993. Tata

Krama Bali. Denpasar: Dinas

Kebudayaan Provinsi Bali.

Kuntowijoyo. 1984. “Penokohan dan

Perwatakan dalam Sastra Indonesia”.

Dalam Budaya sastra. Jakarta: Rajawali.

Luxemburg, Jan van, dkk. 1984. Pengantar

Ilmu Sastra. Penerjemah: Dikc Hartoko.

Jakarta: PT Gramedia.

Nurgiyantoro, Burham. 1998. Teori

Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Ngurah, A.A.Gde. 1987. Pokok-pokok Materi

Pembinaan Desa adat di Bali. Denpasar:

Majelis Pembina Lembaga Adat Provinsi

Bali.

Ngurah, Sagung. 2008. “Problem dalam

Memperlaki-lakikan Perempuan Secara

Hukum Melalui Program Sentana Rajeg.

Dalam Kembang Rampe Perempuan

Bali. Denpasar: Percetakan Manik Mas.

Teeuw, A. 1982. Khazanah Sastra Indonesia.

Jakarta: PN Balai Pustaka.

Tutik, Titik Triwulan dan Trianto. 2008.

Dimensi Transendental dan

Transformasi Sosial Budaya. Jakarta:

Lintas Pustaka Publisher.

Tinggen, I Nengah. 1982. Aneka Rupa

Paribasa Bali. Singaraja: Sekolah

Pendidikan Guru Negeri.

Suryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali

Kini. Denpasar: BP.

Windia, Wayan P. dan Ketut Sudantra. 2006.

Pengantar Hukum Adat. Denpasar:

Lembaga Dokumentasi dan Publikasi

Fakultas Hukum Unud.




DOI: https://doi.org/10.26499/salingka.v11i02.22

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 SALINGKA

Salingka publish by Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 Creative Commons License

Office: Simpang Alai, Cupak Tangah Pauh Limo, Padang 25162,

 

View My Stats